Pakar Sebut Pandemi Virus Corona Ciptakan Diplomasi COVID-19 Antarnegara
Wabah Virus Corona COVID-19 buka jalan untuk kerja sama yang lebih kuat di dunia internasional. Kerja sama melingkupi transparansi data, riset vaksin, dan perbaikan perekonomian pasca-pandemi.
taruhan bola tangkas memahami permainan judi bola online asia
Ahli jalinan internasional Peter Jennings dari Australian Taktikc Kebijakan Institute (ASPI) menyebutkan peristiwa ini selaku diplomasi COVID. Ini nampak dari beberapa pimpinan dan petinggi negara makin kerap berbicara keduanya untuk mengulas rumor wabah.
Komunikasi secara virtual tidak jadi kendala untuk mengulas COVID-19.
"Kita mempunyai apa yang kita sebutkan kehadiran diplomasi COVID, dan saya berpikir memikat buat menyaksikan pimpinan politik kita yang dalam cara-cara ambil keuntungan dari diplomasi COVID," tutur Peter Jennings di acara Global Townhall yang diadakan FPCI, Jumat (20/11/2020).
Dia lalu memberikan contoh petinggi di Australia. Sepanjang wabah COVID-19, menteri-menteri terlihat kerap bicara dengan menteri dari negara lain, walau sebenarnya awalnya itu jadi jarang ada.
WHO kerap berbicara dengan perwakilan bermacam negara sepanjang wabah COVID-19. Presiden Jokowi juga terlibat perbincangan dengan pimpinan bermacam negara, dimulai dari Donald Trump sampai Vladimir Putin untuk mengulas wabah ini.
Peter Jennings sayangkan jika AS relatif mangkir selaku pimpinan dunia sepanjang zaman Donald Trump sampai wabah COVID-19. Dia juga menyebutkan Australia usaha untuk berdikari.
"Australia belajar untuk memikir sendiri," katanya. "Australia menyaksikan ASEAN untuk membuat jalinan bilateral dan multilateral."
Hari Pekan lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengharap, Federasi Bangsa-Bangsa (PBB) berperanan penuhi akses pada beberapa obat dan vaksin Covid-19 untuk seluruh pihak.
Hal itu dikatakan Jokowi waktu menyampaikan pidato pada Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) kesebelas ASEAN-PBB yang diadakan secara virtual, Minggu 15 November 2020.
Ia juga memberikan contoh, PBB dan ASEAN bisa bekerjasama pastikan kesiagaan dalam hadapi peluang wabah baru di periode kedepan.
"Di teritori Asia Tenggara, belajar pada wabah ini, kita usaha bangun mekanisme dan sistem teritori seperti ASEAN Response Fund for Covid-19, ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies, ASEAN Comprehensive Recovery Frame-work, ASEAN Frame-work on Public Health Emergencies, dan ASEAN Travel Corridor Arrangement Frame-work," kata Jokowi.
Ia juga mengharap, PBB kembalikan keyakinan pada multilateralisme. "PBB harus kembalikan keyakinan pada multilateralisme. Keyakinan akan tumbuh bila multilateralisme bisa penuhi keinginan warga dunia terutamanya dalam menantang wabah," papar Jokowi.
Menurutnya, dengan wabah Covid-19 ini, dianya berkeyakinan, ada pengetahuan untuk membenahi mekanisme kesehatan nasional dan regional. "Kami percaya, pembaruan pada mekanisme kesehatan nasional dan regional menjadi dasar yang kuat untuk pembaruan tatanan kesehatan global," terang Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan wabah Covid-19 yang sekarang menempa beberapa negara di dunia harus jadi momen untuk membenahi mekanisme kesehatan. Ini dikatakan Jokowi waktu menyampaikan pidato di Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three secara virtual, Sabtu (14/11/2020).
"Wabah ini harus jadi wake up call untuk kita untuk membenahi mekanisme kesehatan baik pada tingkat nasional atau di teritori. Recover together, recover stronger," kata Jokowi diambil dari tayangan jurnalis Sekretariat Presiden, Sabtu 14 November.
Ia menggerakkan kekuatan beberapa negara ASEAN Plus Three untuk mempunyai proses ketahanan kesehatan. Hal itu berkaca pengalaman dari wabah Covid-19 sekarang ini hingga beberapa negara di teritori bisa siap hadapi wabah di hari esok.
Ia juga share beberapa penglihatannya berkenaan usaha untuk perkuat proses ketahanan kesehatan itu. Jokowi mengutamakan keutamaan pembangunan infrastruktur kesehatan pada tingkat nasional.
Menurutnya, ketahanan kesehatan teritori harus diawali pada infrastruktur kesehatan yang ideal pada tingkat nasional. Jokowi menjelaskan semasing negara harus melakukan investasi untuk jamin akses kesehatan pada harga dapat dijangkau.
Usaha itu nanti akan membenahi ketahanan warga dan kesiagaan dan kemampuan kesehatan khalayak di periode genting. Disamping itu, Jokowi menyebutkan semasing negara harus juga membuat kemampuan tehnologi kesehatan digital selaku sisi dari infrastruktur kesehatan khalayak.
"Service akses online ke tele-health jadi semakin berkaitan di periode wabah. Negara partner di ASEAN Plus Three harus bekerjasama membuat infrastruktur kesehatan semasing negara di teritori," terangnya.
Presiden Joko Widodo sampaikan penyelenggaraan Pemilihan kepala daerah Serempak pada 9 Desember 2020 tetap dikerjakan. Tidakkah penyelenggaraan Pemilihan kepala daerah di tengah-tengah wabah tingkatkan risiko terkena Covid-19?